Selasa, 07 Februari 2017

                                       Upacara Rambu’ Solo
              
          Kabupaten Tana Toraja yang terletak di bagian barat laut provinsi Sulawesi Selatan. Daerah tersebut merupakan basis utama suku Toraja, suku terbesar kedua setelah suku Bugis. Suku Toraja merupakan suku yang terkenal dengan kearifan lokalnya.Maka tak heran, segala aspek kehidupan masyarkat Tana Toraja, pasti berhubungan dengan adat istiadat suku Toraja, mulai dari kelahiran sampai kematian ada upacara tersendiri.


             Kali ini, kita akan membahas salah satu upacara adat suku Toraja. Upacara Rambu’ Solo, itulah nammanya. Rambu’ Solo merupakan prosesi terakhir upacara kematian masyarakat Tana Toraja. Tujuan dari Rambu’ Solo adalah menghormati dan mengantarkan arwah orang yang meningga dunia menuju alam roh alam keabadian bersama para leluhur di tempat peristirahatan terakhir. Upacara ini juga sering disebut upacara penyempurnaan kematian. Karena bagi orang Toraja mereka masih dianggap sakit walaupun sudah meninggal dunia ketika belum diadakan upacara Rambu’ Solo.


              Karena sebagian masyarakat Tana Toraja memeluk agama Kristen. Maka Upacara Rambu’ Solo juga dihiasi dengan unsur kematian agama Kristen. Prosesi Rambu’ Solo dimulai dari sebuah lapangan khusus, disitulah prosesi panjang dimulai yaitu dari, pembugkusan jenazah, pembubuhan ornamen dari benang emas dan perak pada peti jenazah, penurunan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan, dan yang terakhir adalah proses kremasi setelah dikremasi abu jenazah tidak dilarung ke laut sebagaimana mestinya. Namun, abu jenazah dijadikan sebuah patung dan diletakkan di sebuah bukit bersama patung jenazah lainnya. Tujuannya adalah orang yang meninggal tersebut tidak terlupakan dan tetap diingat oleh keturunannya.



              Upacara Rambu’ Solo merupakan satu diantara sekian banyak upacara-upacara yang ada di Indonesia. Upacara-upacara tersebut bukanlah menjadi pembeda antara satu suku dengan suku lainnya. Namun, menjadi penyatu diantara pembeda-pembeda karena suku suku tersebut telah menyatu dalam semangat Bhineka Tunggal Ika. Tugas kita saat ini sebagai pemuda Indonesia adalah tetap melestarikan budaya-budaya tersebut. Budaya-budaya tersebut bisa saja hilang ditelan zaman. Kalau tidak sekarang kapan lagi ? Kalau bukan kita siapa lagi?.

Berikut video upacara rambu' solo :




Terima kasih telah berkunjung ke blog saya.
Wassalamualaikum.